Oct 12, 2016

Pak Haris Kalau Senam Kayak Perempuan

Hallo...

Untuk kalian yang belum tahu apa pekerjaan saya, sebetulnya tidak penting juga untuk kalian tahu karena peduli amat dengan semua urusan duniawi yang saya lakukan. Tapi demi menjaga ketertiban dunia akhirat saya akan senang hati dan memaksa kalian untuk tahu pekerjaan saya sehari-hari. Bodo amat lah pokoknya, yang penting saya pengen banget kasih tahu kalian semua.

Mau percaya atau tidak pekerjaan saya adalah seorang Guru. *Dhuaaarrrr...!!! langit cerah berubah gelap. Matahari terbit disebelah barat. (Lebay...)

Iya, Guru Mapel Penjasorkes. Atau lebih sering enak dipanggil Guru Olahraga. Selain sibuk bikin marah-marah istri, saya juga disibukkan dengan pekerjaan saya.

Menurut saya Guru Olahraga itu enak, jam mengajarnya tidak sampai siang hari. Selesai KBM saya bisa melakukan kegiatan lain, seperti nyopet di pasar.

Tidak lah ya, saya memang suka bercanda. Kalau mau ditanggapi secara serius juga tidak apa-apa.

Oh ya, beberapa minggu terakhir ini saya sedang mengajarkan Senam Pramuka kepada murid saya. Ada yang tahu Senam Pramuka? *Hening...
Pak Haris Kalau Senam Kayak Perempuan

Memang Senam Pramuka tidak setenar Senam SKJ tapi saya sengaja mengajarkan Senam Pramuka kepada murid saya agar tidak merasa bosan dengan Senam SKJ yang setiap hari jum’at selalu dilaksanakan di depan halaman sekolah.

Sebenarnya ada banyak senam yang bisa saya ajarkan, tapi saya lebih memilih Senam Pramuka. Alasannya adalah saya lebih nyaman dengan Senam Pramuka. Urusan selera hati itu tidak bisa dipaksakan.

Tetapi saya sempet ditegur murid saya sendiri saat mengajarkan Senam Pramuka. Katanya “Pak Haris kalau senam kayak perempuan”

Saya tidak marah karena senam memang... gerakannya... memang kayak perempuan... Mau diapain lagi. Dari jaman Firaun belajar Senam Poco-Poco juga akan terlihat lenggak-lenggoknya.

Kecuali murid saya bilang “Pak Haris kalau senam kayak copet” atau “Pak Haris kalau senam kayak alay”. Nah itu kasusnya beda lagi, ini anak akan langsung saya laporkan ke KPAI (Komisi Perlindungan Alay Indonesia).

Ade Rai yang badannya kekar kayak truk ekspedisi kalau disuruh senam juga akan kelihatan sisi fenimnya. Tidak mungkin terlihat gahar dan sangar.

Gara-gara celotehan murid saya, saya jadi teringat dulu pas kuliah dan mengalami yang namanya masa PPL. Kebetulan kelompok saya PPL di salah satu SMA Negeri. Ini situasi yang membuat bimbang kami semua, disatu sisi darah mahasiswa saat melihat cewek SMA pengennya dijadiin gebetan. Disisi lain kami semua adalah calon Guru yang terhormat sodara-sodara.

Apalagi murid SMA kalau lihat mahasiswa yang PPL malah ada yang sok genit. Hmmm... rasanya pengen saya ambil satu untuk diadopsi jadi pacar angkat.

Dan salah satu kelompok kami yang bernama Karman *Namanya cukup keren untuk calon Kepala Sekolah. Dia hobinya memang suka ngegim, bisa terlihat dari bentuk badannya yang segede gapura kampus kami. Dia berniat untuk mengajarkan senam kepada murid-murid SMA.

Bisa kebayang gak kayak apa?

Waktu itu saya dan Dedi sengaja hanya melihat seberapa jauh kemampuan senam yang dimiiki Karman. Itung-itung ada tontonan gratis, jarang-jarang disekolah ada pertunjukan tukang angkat barbel megal-megol kemayu.

Tidak ada yang salah dengan senamnya, hanya saja ya itu tadi. Terlihat aneh saja melihat lengan gede, wajah penuh dengan keringat hasil lenggokan senam. Maconya jadi hilang seketika.

Jadi mungkin hampir samalah ya apa yang dilihat dan dirasakan murid saya saat saya latih senam. Lain kali saya mesti pakai seragam senam yang seksi sekalian.

Artikel Terkait