Akhir-akhir ini saya punya kesibukan baru. Sebelum-sebelumnya sehabis pulang dari sekolah, saya cuma nganggur. Sekarang saya punya kegiatan yang yang nggak kalah penting dari ngajar, yaitu meluangkan waktu untuk bermain bersama Hafizh.
Hafizh adalah anak hasil kawin silang antara saya dan istri. Lahir dengan selamat melalui operasi caesar, dan sempat membuat saya panik. Momen seperti inilah yang membuat saya teringat ibu saya yang dulu berjuang melahirkan saya. Sama seperti halnya yang di alami istri saya saat itu. Berjuang untuk melahirkan Hafizh melalui operasi caesar, dan saya cuma bisa berdo’a untuk keselamatan mereka berdua.
Kepanikan yang saya rasakan perlahan hilang saat suasana operasi selesai dengan lancar. Sekarang tinggal tangis dan senyum bahagia melihat istri dan bayi yang di lahirkan sehat dan selamat.
Karena kami sebelumnya sudah menyiapkan nama untuk anak kami, dan di dalam nama itu kami memiliki harapan dan do’a untuk anak kami. Nama Hafizh Luqman Hakim Ayyasi adalah nama yang kami pilih dari beberapa opsi yang sudah kami persiapkan sebelumnya.
Dari nama Hafizh Luqman Hakim Ayyasi kami sisipkan harapan dan do’a, agar kelak anak kami mampu menghafal al-quran, dan mudah-mudahan seperti Luqman yang bijaksana dan berumur panjang.
Tanggal 30 April 2015 pukul 03.20 WIB, Hafizh lahir dengan berat badan 3.500 gram dan panjang badan 51 cm. Seperti orang tua pada umumnya yang baru saja diberikan kepercayaan oleh Allah, kami saat itu masih merasa percaya nggak percaya. Momen yang selama ini kami tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Kami memang sudah mempersiapkan mental kami masing-masing untuk menjadi orang tua yang baik untuk Hafizh.
Dan sekarang sudah seminggu lebih kami bertiga melewati detik demi detik selalu bersama-sama.
Karena saya dan istri baru saja pindah tempat tinggal dan jauh dari orang tua, kami sepakat bagi waktu untuk mengurus keperluan Hafizh. Sekarang semuanya fokus sama Hafizh. Dari nyuci baju, bajunya Hafizh di dahuluin. Nyetrika baju, bajunya Hafizh juga yang di dahuluin. Pengen mandi, Hafizh dulu yang di mandiin. Pas saya pengen minum susu, Hafizh juga yang di dahuluin.
Memang semua terasa repot, tapi inilah yang membuat kami bisa menikmati kebahagiaan seperti ini. Kapan lagi kami bisa merasakan kerepotan-kerepotan menjadi orang tua. Merasakan kerepotan mengurus semua yang di butuhkan Hafizh.
Mungkin kamu ada yang bartanya-tanya, repotnya ngurus bayi itu kayak apa si?
Sebagai ayah (cie ayah...) yang tampan dan bertanggung jawab, saya bisa bilang kalau punya bayi itu butuh tenaga ekstra. Nggak percaya? Lihat saja kegiatan-kegiatan saya dan istri setiap harinya untuk Hafizh.
Siap Memberikan ASI Eksklusif
Inilah gunanya bagi waktu bersama istri, kalau saya pagi berangkat ke sekolah istrilah yang menjaga Hafizh. Karena bayi menghabiskan sebagian waktu dengan tidur. Mau nggak mau setiap 2 jam sekali harus di bangunkan untuk memberikan ASI. Cara membangun bayi juga beda nggak kayak bangunin orang dewasa. Kita cukup memberikan sentuhan-sentuhan lembut di bagian telapak kaki atau pipi sambil di ajak bicara. Setelah bangun, istri saya akan memberikan ASI-nya untuk Hafizh.
Begadang Tiap Malam
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, setiap 2 jam harus kita bangunkan untuk memberikan ASI. Nggak mengenal waktu, mau pagi, siang, ataupun malam, kita tetap siaga. Makanya begadang akan menjadi rutinitas yang akan selalu dilakukan. Biasanya kalau malam bangunin istri sekarang kalau malam ganti bangunin anak *Yang jomblo saya harap paham dengan poin ini.
Cuci, Kering, Pakai
Sangat penting punya stok popok bayi yang melimpah, nggak percaya?
Bayangkan saja setiap 2 jam sekali memberikan ASI, dan saat itulah biasanya bayi pipis dan pup. Walaupun sekarang jaman udah maju, udah ada popok yang dilengkapi dengan penyerap. Tapi kasihan kan kalau kulit bayi yang masih sensitif udah dipakein popok model kayak gitu. Pastinya kegiatan cuci, kering, pakai akan selalu menjadi alternatif.
Selalu Di Ajak Bercerita
Walaupun setiap di ajak cerita, Hafizh masih ogah-ogahan dan cuek. Cuma kegiatan ini juga sangat penting agar Hafizh tidak merasa bosan, kesepian, dan stres. Cara ini juga berguna untuk membangun interaksi antara orang tua dengan anaknya.
Itulah beberapa kegiatan yang sering kami lakukan sekarang ini. Sebetulnya masih banyak kegiatan yang selalu kami lakukan, tapi kalau di tulis semua di sini bisa kriting jari-jari lentik saya ini. Kegiatan yang sangat indah dan nikmat, rasa capek jadi nggak kerasa karena obatnya.