Beberapa hari terakhir murid-murid saya protes gara-gara jarang olahraga. Yah walaupun mereka protesnya nggak sampai turun ke jalan dan melakukan aksi damai di depan Balai Desa. Yang mereka tahu jam olahraga ya hukumnya wajib olahraga, nggak peduli ini lagi musim hujan. Mereka nggak setuju kalau jam olahraga saya isi dengan materi di dalam kelas.
Murid macam apa ini yang menuntut Gurunya nurut dengan apa yang mereka inginkan. Mereka belum tahu kalau semua nilai olahraga di raportnya ada pada kekuasaan saya. Hahahahahaha... 👿
Hujan memang sering turun dalam beberapa hari terakhir ini, dari malam sampai pagi. Pagi sampai malam. Sepertinya hujan sedang semangat-semangatnya membasahi Kecamatan Mayong.
Sekarang SD Negeri Pule Kecamatan Mayong Jepara sedang mendapatkan durian runtuh. Bantuan peralatan olahraga dari Dinas yang nilanya cukup fantastis. Bisa dibilang sekarang untuk peralatan olahraga lebih dari cukup. Makanya anak-anak juga terlihat sedang semangat-semangatnya.
Murid macam apa ini yang menuntut Gurunya nurut dengan apa yang mereka inginkan. Mereka belum tahu kalau semua nilai olahraga di raportnya ada pada kekuasaan saya. Hahahahahaha... 👿
Hujan memang sering turun dalam beberapa hari terakhir ini, dari malam sampai pagi. Pagi sampai malam. Sepertinya hujan sedang semangat-semangatnya membasahi Kecamatan Mayong.
Sekarang SD Negeri Pule Kecamatan Mayong Jepara sedang mendapatkan durian runtuh. Bantuan peralatan olahraga dari Dinas yang nilanya cukup fantastis. Bisa dibilang sekarang untuk peralatan olahraga lebih dari cukup. Makanya anak-anak juga terlihat sedang semangat-semangatnya.
Wajar saja, sebelum saya masuk SD sini anak-anak nggak pernah tahu dan jarang mendapatkan materi olahraga yang sebagaimana mestinya. Ini mengingatkan saya pada awal-awal masuk ke sini. Saya sempet ngeluh karena minimnya peralatan olahraga yang dimiliki SD ini. Nggak cuma peralatan, ternyata di Desa ini juga nggak punya lapangan yang layak untuk anak-anak berolahraga. Hanya ada tanah lapang yang nggak seberapa luas dan tanpa perawatan.
Lucunya setiap saya memberikan materi kepada anak-anak, mereka semua jadi terheran-heran dengan semua materi olahraga yang saya sampaikan. Mereka seperti baru menemukan sesuatu yang berbeda. Diajak pemanasan saja mereka kesulitan menirukan gerakan-gerakan yang saya praktikkan di depan mereka.
Saya seperti dibuang ke luar angkasa dan mendapatkan misi ngajar menggunakan Kurikulum 13 anak-anak alien. Dan mereka harus bisa jago olahraga semua sebelum saya ditarik lagi ke bumi.
Suatu ketika saya pernah memberikan materi Lempar Roket. Untuk temen-temen semua yang nggak tahu Lempar Roket itu seperti apa dan nggak tahu Lempar Roket itu kayak apa. Temen-temen tahu Lempar Lembing?
Nah... kurang lebih tekhniknya sama dengan Lempar Lembing, yang membedakannya hanya alat yang dipakai saja. Atau bisa baca postingan saya yang berjudul Prosedur dan Cara Lempar Turbo 😝
Ada yang sebelum melempar Roket ngasih tiupan jigong di ujung Roketnya. Saya yakin ini anak pasti keseringan main pesawat-pesawatan dari kertas. Masih ingat kan kalau dulu saat kita kecil main pesawat-pesawatan dari kertas? Sebelum kita terbangkan pasti ujung pesawat kertasnya kita tiup dulu. Saya sendiri juga nggak tahu ritual niup-meniup berpengaruh seberapa besar untuk si pesawat.
Untung saja para pilot kita yang sewaktu kecil suka main pesawat kertas nggak melakukan hal yang sama. Saya nggak pernah lihat ada pilot niup ujung moncong pesawat sebelum mereka menerbangkan pesawat mereka.
Sepertinya sudah cukup postingan kali ini, saya males nulis panjang-panjang karena butuh waktu lagi. Nulis kayak gini aja nyari waktunya susah banget. Bye...👋