"Aku mencintai kamu" adalah kata-kata yang paling mengerikan yang harus keluar dari mulut kita untuk mengungkapkan rasa cinta kepada seseorang yang kita anggap paling spesial. Ketika kata-kata itu sudah diungkapkan, harapan untuk membalas rasa yang samapun sangatlah besar.
Tetapi kita sering melupakan bahwa cinta itu tidak bisa dipaksa. Sama seperti kita ingin membeli underwear. Tentunya kita akan memilih ukuran underwear yang sesuai. Jika kita mempunyai ukuran underwear L tetapi memilih underwear ukuran S. Pasti selakangan dan pantat akan terasa sakit saat dipaksakan untuk memakainya. Dan jika kita memilih underwaer ukuran XXL, memang di selangkangan dan pantat gak terasa sakit. Tetapi jadi gak nyaman.
Sebelum mengungkapkan rasa cinta kepada orang yang kita anggap spesial ada baiknya meyakinkan diri sendiri atau meminta pendapat dari orang-orang terdekat kita. Mungkin saja dengan meminta pendapat dari orang-orang terdekat kita, bisa sedikit membantu mencari tahu apakah orang yang kita anggap spesial itu juga mencintai kita. Untuk meminimalisir kegagalan saat ritual mengungkapkan perasaan kita kepada orang yang kita anggap spesial.
Percaya diri itu sah-sah saja asal tidak menjadikan kita takabur. Terkadang cinta berlebih membuat kita tidak bisa berpikir rasional sehingga mata kita akan dibutakan oleh cinta. Apa yang kita rasakan saat bersama dengan dia belum tentu dia juga merasakan hal yang sama.
Cinta itu ada tawa dan tangisan, karena cinta selalu satu paket. Tidak ada cerita cinta yang selalu penuh tawa. Bahagia itu ketika bisa melalui tangisan bersama. Bukan saling menyalahkan dan diakhiri dengan perpisahan saat tangisan datang.
Kita dilahirkan dengan dibekali perasaan. Dengan perasaan itu kita bisa merasakan apakah dia juga mencintai kita atau tidak. Jangan lupa kita juga mempunyai nafsu. Nafsu itulah yang membuat perasaan kita menjadi goyah dengan kebenaran.
Apakah kia harus marah dengan kebenaran bahwa dia tidak mencintai kita dan tidak bisa membalas cinta kita?
Sebenarnya kita tidak perlu marah. Karena itu artinya selama ini yang kita rasakan hanyalah nafsu. Nafsu ingin memiliki tanpa tahu apa yang dirasakan dia terhadap kita, nafsu memaksa dia untuk membalas perasaan cinta kita.
Dan kita bukanlah korban dari pemberi harapan palsu. Hanya saja kita menjadi orang yang terlalu lemah dengan keadaan. Kita hanya selalu menuruti nafsu yang penuh dengan harapan berlebih. Itu artinya kitalah yang mempunyai angan-angan dan harapan terlalu tinggi.
Perempuan selalu benar dan laki-laki selalu benar-benar salah.