30 April 2015 Hafizh lahir, itu berarti umur dia sudah satu tahun. Melihat perkembangan Hafizh dalam satu tahun terakhir ini saya dan istri merasa sangat bahagia. Dia sudah mulai bisa jalan dan bisa juga ngajak kami untuk berjalan-jalan. Bikin capek memang, tapi sepertinya Hafizh gak pernah merasa capek bikin capek Ayah sama Bundanya.
Sebelumnya kami bertiga pergi ke sebuah toko roti untuk membeli kue tentunya, gak mungkin ke toko roti beli togel. Untuk mempersiapkan perayaan ulang tahunnya Hafizh yang pertama. Sebenarnya kami mau memberikan kejutan untuk Hafizh, setelah dipikir-pikir lagi percuma juga. Anak umur setahun belum begitu mengerti yang namanya kejutan, ngontrol iler sendiri saja dia belum ngerti. Apalagi di beri kejutan.
Dia bisa niup lilin dan potong kue saja sudah bagus kok, sempet sebelumnya juga dilatih meniup. Tapi jatuhnya yang keluar malah ilernya. Kalau gak iler yang keluar, ya malah nyium lilin. Kemungkinan Hafizh punya bakat debus.
Atau Hafizh enggan meniup lilin karena dia berpikir Ayahnya belum pulang dari kegiatan ngepet. Dia harus tetap menjaga lilin agar tetap menyala.
Kami gak mengundang siapa-siapa, karena kami pikir cukup kami bertiga saja.
Jika diperhatikan, Hafizh sekarang tambah ganteng kayak... ehmmm... kayak Ayahnya. Dan kentutnya bau kayak... ehmmm... kayak Bundanya.
Kami sebenarnya ingin meminta di traktir Hafizh, tapi dia menolak dengan alasan uangnya untuk membeli popok. Dia malah ingin mengajak kami makan-makan bubur Cerelac dan minum susu Danstart sampai gumoh.
Banyak sekali do’a kami untuk Hafizh, mungkin bisa beribu-ribu do’a yang harus kami panjatkan. Tentunya semua do’a yang terbaik dari orang tua kepada anaknya.