Hello!
Pendataan tenaga pendidik sekarang ini sangatlah
keren karena harus dilakukan secara online melalui Aplikasi, tidak melalui
pemberkasan lagi seperti di tahun-tahun sebelumnya. Maka dari itu setiap
sekolah pasti akan di temui Operator Dapodik, yang bertugas menginput data
sekolah yang dikirim ke pusat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tugas Operator Dapodik mungkin terlihat sederhana,
hanya mengumpulkan data lengkap PTK masing-masing sekolahnya masing-masing
dan memasukkannya pada Aplikasi Dapodik kemudian di kirim ke pusat.
Namun permasalahan pun bermunculan dikala data PTK belum
lengkap, server sibuk karena gangguan jaringan, gagal melakukan syncronisasi, dan banyak lagi
kendala yang dirasakan oleh Operator
Dapodik. Permasalahan seperti ini sudah menjadi makanan wajib bagi
para Operator Dapodik.
Kerja sama dari PTK yang bersangkutan dengan Operator
Dapodik sangatlah penting, misal mengumpulkan data lengkap agar data yang di
kirim ke pusat tidak invalid. Karena terkadang
masih di temui PTK yang mengumpulkan data kurang lengkap dengan alasan hilang
atau lupa, padahal itu semua demi masa depan beliau-beliau sendiri.
Jangan sampai saat Tunjangan Profesi tidak keluar
menyalahkan Operator Dapodik, karena data yang
masuk ke pusat kurang lengkap. Inilah yang saya maksud dengan
dibutuhkannya kerja sama yang baik antara PTK dan Operator Dapodik.
Semalam saja ada teman Operator Dapodik yang bertanya pada saya, kalau SKTP untuk Tunjangan Profesi di SDnya belum keluar. Padahal semua data yang dia input dan yang dikirim ke pusat sudah betul. Ini adalah salah satu kasus dari banyaknya kasus yang di alami para Operator Dapodik. Beban Operator Dapodik itu ternyata sangatlah berat, mungkin ungkapan “Opertaorku sayang, Operatorku malang” cocok disematkan untuk para Operator Dapodik.
Nah… dari tulisan saya hari ini, saya akan mencoba ngobrol bareng
bersama Operator Dapodik dari SD Negeri Sumberagung, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Bisa dibilang ini adalah curhatan penting gak penting kami tentang permasalahan
Dapodik. Dia adalah Dedy Agus Nurul Arif. Biasa di panggil Dedi, Agus, atau
Arif. Terserah tergantung selera si pemanggil, asal jangan dipanggil Nurul.
Nama panggilan yang berbau nama perempuan yang kurang manusiawi bila digunakan untuk seorang
laki-laki.
Halo… gimana
kabarnya hari ini?
Kurang baik kakak, ni mata saya masih agak mencret gara-gara semalam abis main skype ama Dapodik.
Ternyata belum fix, masih menyibukkan diri dengan Dapodiknya ya?
Masih lah... saya
kan orangnye setia, semua waktuku sekarang hanya untuk Dapodik.
Seandainya Dapodik bernapas dan bergender wanita, saya akan
meminang Dapodik dengan kuota... (lohh…)
Apa tanggepan kamu tentang
pengiriman data PTK yang sekarang ini menggunakan Aplikasi Dapodik. Secara
masih banyak problem disana-sini, apakah menyurutkan semangat kamu sebagai Operator?
Ya... seneng sih, karena pengiriman Dapodik sekarang online jadi dapet gretongan kuota, so bisa streaming video
JKT48
di youtube.
Kalo semangat sih enggak ya,
tapi semangit iya.
Ngakunya anak metal, tapi kok streamingnya JKT48. Gak
gaul banget, kayak saya dong streamingnya Kangen Band. Pekerjaan Operator Dapodik
gak lepas dari komputer atau laptop kan, jadi sepenting apakah penguasaan ilmu
komputer bagi Operator Dapodik?
Emmm... betewe vokalisnya yang dulu kemana yak si Andika
itu???
Menurutku sih penting banget penguasan TI bagi Operator,
entah Operator lain sependapat atau tidak.
Seperti kita ketahui masih ada sekolah-sekolah yang
masih banyak mengalami kendala.
Contohnya susah syncronisasi, jam linier yang salah, SKTP yang belum keluar,
dan data PTK yang belum lengkap. Apa yang harus di lakukan oleh seorang Operator
bila mengalami kondisi seperti ini?
Gak usah ngapa-ngapain sih sebenernya. Operator nggak pernah salah menurut saya, yang namanya keberuntungan nggak kan selalu berpihak ke kita. Mungkin mereka PTK yang SKTPnya nggak keluar kurang amal
kali ya??? Nggak adil gitu... kalau dapet Tunjangan kan harusnya dibagi rata, kan kasihan Operator honornya nggak seberapa, tapi harus megang tanggung jawab beberapa PTK di sekolahnya masing-masing.
Harusnya Operator dihargai lah mereka juga nggak mau ada masalah... udah gitu ajahh...
Sekian dan Terima Nasib... Ok Bye!!!
Yang saya tangkep kamu kayak Operator yatim yang punya hak
2,5% harta dari PTK tersebut. Tapi berita yang beredar akan ada SK untuk Operator
dan Tunjangan Operator. Kalau memang akan terealisasi, apa itu bisa membuat
para Operator merasa tenang?
Sedikit tenang sih, tapi dalam hati pengen juga dapet Tunjangan
kek PTK yang udah sertifikasi.
Kesan apa yang kamu dapatkan selama menjadi Operator
Dapodik?
Kesan sih biasa
hampir nggak ada malah... tapi kalo pesaan dari PTK banyak hampir semua PTK
berpesan “Kalau mengerjakan data ku yang
bener ya Dek, pokokke kalau udah cair gampang lah...??????????”
Kenapa pake tanda tanya coba???
Jangan-jangan????
Cuma iming-iming doang???
Ikhlas woi??? Ikhlas??? (kok ngikut pakai tanda tanya
yak)
Pertanyaan terakhir nih, ada pesan kusus untuk
teman-teman Operator Dapodik gak?
Hmmm... apa yak, gak ada dah... pulsa abis kagak bisa
kirim pesan. Mangap yak ...
Tapi kata ibu Tri
jadi Operator itu mudah... tapi sulit dijalani !!!
Okeh…
itu adalah curhatan penting-gak penting dari kami. Semoga aja para Operator
yang baca ini bisa tetap semangat dengan tugas mereka. Kami juga berharap sekolah
masing-masing akan mendukung para Operatornya agar mereka tidak merasa bekerja
sendirian dan ada kerjasama yang baik.