Feb 27, 2016

Tujuan Modifikasi Pada Pelajaran Penjaskes

Modifikasi menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan oleh para Guru Penjas agar proses pembelajaran Penjas dapat mencerminkan DAP (Developmentally Appropriate Practice). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memperhatikan perubahan kamampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut.

Dengan begitu tugas ajar tersebut menyesuaikan dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan dimaksud mencakup fisik, psikis, sosial, maupun keterampilannya.


Fasilitas dan perlengkapan pendidikan jasmani yang “seadanya” di sekolah-sekolah, menuntut Guru Penjas untuk lebih kreatif untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang ada. Sesuai dengan kondisi siswa dan sekolahnya. Guru yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada untuk disajikan dengan cara yang lebih menarik, sehingga anak merasa senang mengikuti pelajaran yang diberikan.

Menurut Lutan (1988), Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar:
  1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
  2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
  3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar
Sedangkan Aussie (1996), mengembangkan modifikasi di Australia dengan pertimbangan:
  1. Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti orang dewasa.
  2. Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan mengurangi cedera pada anak.
  3. Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat dibanding dengan peralatan standard untuk orang dewasa.
  4. Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak dalam situasi kompetitif.
 
Sumber :

http://www.bimbie.com/modifikasi-olahraga.htm
http://sumbarahambali.blogspot.co.id/2013/02/modifikasi-pembelajaran-penjas.html
 

Artikel Terkait