Acara
TV sekarang ini sangat banyak pilihan dan bervariatif. Tapi sangat disayangkan
banyak stasiun TV yang banyak mengabaikan nilai manfaat dari program-program
yang mereka tawarkan untuk masyarakat. Dan lucunya banyak juga masyarakat yang
kurang peka dengan program yang mereka pilih untuk ditonton.
Banyak
sekali program-program TV yang hanya mencari sebatas popularitas. Bisa dilihat
dari acara-acara yang melenceng dari fungsi sesungguhnya. Misal acara variety
show yang menawarkan goyangan-goyangan gak jelas dengan tujuan hanya ingin
mempertahankan rating dan ekssistensinya.
Acara
semacam ini menurut saya hanya bagian dari pembodohan masyarakat Indonesia. Menampilkan
aksi kekerasan fisik maupun pelecehan lewat kata-kata. Toyor-toyoran, melempar
bedak kemulut, mencaci maki. Tapi penonton malah jadi tambah kegirangan, menyambutnya
dengan gelak tawa.
Acara-acara ini ikut andil juga dalam proses perusak moral. Bagaimana tidak, banyak
stasiun TV yang berlomba-lomba bersaing secara negatif. Acara-acara yang
ditawarkan tidak sesuai dengan fungsi TV itu sendiri, yaitu sebagai media
informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. Tapi dalam
kenyataannya malah terbalik.
Sangat
penting apabila orang tua juga harus mendampingi anak-anak mereka untuk memilih
program yang pas dengan umur mereka. Karena anak-anak belum bisa menyaring mana
yang baik dan mana yang buruk. Bisa jadi lebih buruk lagi apabila anak-anak
malah lebih jago goyang-goyang gak jelas daripada mengerjakan tugas sekolah. Lebih
jago mempraktekkan aksi toyor-toyoran daripada mempraktekkan pelajaran yang
sudah bapak atau ibu guru praktekkan.
Acara
TV sama seperti racun. Semakin lama kita berada didepan layar kaca TV semakin
banyak pula racun yang akan masuk. Karena bukan informasi atau hal yang positif
yang akan didapat malah hal yang menyesatkan dan negatif yang banyak kita
dapatkan.
Pastinya
kita semua tidak mau banyak anak-anak yang nantinya rusak moralnya gara-gara
program TV yang gak jelas ini. Sinetron-sinetron gak jelas juga banyak
bermunculan, padahal jalan ceritanya juga gak mendidik. Menceritakan hal-hal
yang diluar nalar akal sehat.
Contohnya
menceritakan anak-anak SMA yang saling bersaing merebutkan pacar, sampai-sampai
saling mencelakai. Saling merencanakan pembunuhan satu sama lain.
Stasiun
TV juga banyak yang latah. Stasiun TV yang disana menyuguhkan program dangdut,
stasiun TV ini juga gak mau kalah. Juga mengadakan kontes yang sama. Dengan model
konten yang gak beda jauh pula lagi.
Yang
paling ekstrim mungkin kalau ada artis yang nikah atau beranak dapet sponsor
dari salah satu stasiun TV. Acara model kayak gini yang bisa bikin nyesel
pernah beli TV. Dari pagi sampai pagi lagi yang dibahas dan diliput acara
mereka.
Kehadiran
TV di tengah masyarakat harus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, terutama
untuk mengedukasi juga. Masyarakat juga harusnya pintar-pintar memilih program
agar tidak terjadi pembodohan.