Heboh perseteruan antara Adi Bing Slamet dengan mantan guru spiritualnya Eyang Subur tidak membuat orang jera dan mengambil pelajaran dari masalah tersebut. Nama Eyang Subur sudah dikenal sejak era tahun 80-an. Mantan penjahit ini diyakini memiliki kekuatan untuk membimbing para artis di masa itu. Saking terkenalnya, banyak sekali artis yang mau berguru kepadanya.
Sekarang dua kasus yang melibatkan guru spiritual mengemuka lagi, Aa Gatot Brajamusti dan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Mereka mempunyai banyak pengikut yang fanatik. Apapun yang dikatakan akan dianggap sebagai kebenaran.
Seharusnya masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam menelaah kembali Akidah Islamiyah. Agar hal ini menjadi pembelajaran untuk menyelamatkan diri dan umat dari kesesatan sesungguhnya.
Banyak manusia yang menginginkan sukses atau berhasil dalam waktu yang singkat tanpa perlu proses yang bertele-tele, mungkin dalam pemikiran mereka dukun atau guru spiritual mereka mampu mengabulkan keinginan mereka tersebut. Tanpa perlu bersusah payah mereka sudah dapat meraih kesuksesan, padahal semua hanyalah semu belaka.
Ada orang menerima ilmu gaib dan ilmu sakti dari mimpi, didatangi sosok yang mengaku sebagai wali Allah kemudian diajarkan ilmu tertentu dan biasanya berupa ayat-ayat yang harus diamalkan, kemudian dia menjadi sakti. Kesaktian yang diperolehnya tersebut kemudian dibungkus dengan ibadah-ibadah, penampilan yang shaleh, untuk memikat banyak orang agar mau mengikuti jalannya yang keliru.
Kenapa banyak guru spiritual di Indonesia tersandung kasus kriminal?
Apakah penyematan panggilan guru spiritual untuk orang yang sebenarnya belum layak. Seseorang yang hanya paham satu ayat sudah disebut guru spiritual.
Sama seperti orang yang pinter jubahan dan pakai sorban tetapi kelakuannya preman disebut ustad. Kalau sudah pernah tampil di TV memberikan tausiyah adalah ustad.
Banyak orang yang memaknai Al-Quran hanya melalui terjemahan ayat per ayat sehingga yang disampaikan cenderung salah kaprah. Perjalanan manusia kepada Tuhannya ini panjang dan banyak yang harus ditempuh. Selain tidak belajar instan, berguru ilmu agama seharusnya kepada guru yang jelas.
Mungkin inilah jenis penipuan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat kita. Sebenarnya, trik yang digunakan hampir sama, hanya mereka pandai memodifikasi atau memolesnya dengan dalih-dalih lain yang beragama.
Praktik penipuan ini mampu melibatkan ribuan orang, termasuk seorang akademisi dan politikus, karena sebagian masyarakat masih bersikap irasional dan terperdaya kebudayaan ingin cepat kaya.
Indonesia adalah tempat yang subur untuk para tahayaulholic dan perdukunan. Negara ini seolah terbelenggu dengan cerita tahayul dan perdukunan. Jual tanah pergi ke dukun, mau usaha lancar, mau jabatannya bertahan, mau punya wibawa dan ditakuti bawahan harus pergi ke dukun.
Yang dikhawatirkan dari fenomena ini yaitu di mana orang awam mulai tertipu dengan penampilan paranormal yang dibungkus sorban dan jubah ustad. Orang-orang pada umumnya tentu mengira bahwa metode pengobatan sang paranormal ini menggunakan cara Islam, karena penampilannya memang terlihat islami. Apalagi jika jimat dan mantera yang digunakan ditulis berbahasa Arab, maka semakin mantaplah image positif dari sudut pandang masyarakat awam tentang hal ini.
Mungkin lagi ngetren penampilan agamis tapi hati iblis. Bukan menggunakan ayat Al-Quran malah menggunakan ayat-ayat cinta untuk ritual sex.
Melakukan ritual khusus untuk menarik uang secara ghaib. Dan juga mengelola sebuah padepokan yang kebanyakan santrinya orang-orang yang ingin menggandakan uangnya, dengan uang dari setoran para santrinya inilah padepokannya berkembang pesat. Pertanyaanya adalah kok gak dibangun sendiri dengan uang ghaibnya itu?
Sumber foto :
http://waspada.co.id/
https://m.tempo.co/
Sekarang dua kasus yang melibatkan guru spiritual mengemuka lagi, Aa Gatot Brajamusti dan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Mereka mempunyai banyak pengikut yang fanatik. Apapun yang dikatakan akan dianggap sebagai kebenaran.
Banyak manusia yang menginginkan sukses atau berhasil dalam waktu yang singkat tanpa perlu proses yang bertele-tele, mungkin dalam pemikiran mereka dukun atau guru spiritual mereka mampu mengabulkan keinginan mereka tersebut. Tanpa perlu bersusah payah mereka sudah dapat meraih kesuksesan, padahal semua hanyalah semu belaka.
Ada orang menerima ilmu gaib dan ilmu sakti dari mimpi, didatangi sosok yang mengaku sebagai wali Allah kemudian diajarkan ilmu tertentu dan biasanya berupa ayat-ayat yang harus diamalkan, kemudian dia menjadi sakti. Kesaktian yang diperolehnya tersebut kemudian dibungkus dengan ibadah-ibadah, penampilan yang shaleh, untuk memikat banyak orang agar mau mengikuti jalannya yang keliru.
Kenapa banyak guru spiritual di Indonesia tersandung kasus kriminal?
Apakah penyematan panggilan guru spiritual untuk orang yang sebenarnya belum layak. Seseorang yang hanya paham satu ayat sudah disebut guru spiritual.
Sama seperti orang yang pinter jubahan dan pakai sorban tetapi kelakuannya preman disebut ustad. Kalau sudah pernah tampil di TV memberikan tausiyah adalah ustad.
Banyak orang yang memaknai Al-Quran hanya melalui terjemahan ayat per ayat sehingga yang disampaikan cenderung salah kaprah. Perjalanan manusia kepada Tuhannya ini panjang dan banyak yang harus ditempuh. Selain tidak belajar instan, berguru ilmu agama seharusnya kepada guru yang jelas.
Mungkin inilah jenis penipuan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat kita. Sebenarnya, trik yang digunakan hampir sama, hanya mereka pandai memodifikasi atau memolesnya dengan dalih-dalih lain yang beragama.
Praktik penipuan ini mampu melibatkan ribuan orang, termasuk seorang akademisi dan politikus, karena sebagian masyarakat masih bersikap irasional dan terperdaya kebudayaan ingin cepat kaya.
Indonesia adalah tempat yang subur untuk para tahayaulholic dan perdukunan. Negara ini seolah terbelenggu dengan cerita tahayul dan perdukunan. Jual tanah pergi ke dukun, mau usaha lancar, mau jabatannya bertahan, mau punya wibawa dan ditakuti bawahan harus pergi ke dukun.
Yang dikhawatirkan dari fenomena ini yaitu di mana orang awam mulai tertipu dengan penampilan paranormal yang dibungkus sorban dan jubah ustad. Orang-orang pada umumnya tentu mengira bahwa metode pengobatan sang paranormal ini menggunakan cara Islam, karena penampilannya memang terlihat islami. Apalagi jika jimat dan mantera yang digunakan ditulis berbahasa Arab, maka semakin mantaplah image positif dari sudut pandang masyarakat awam tentang hal ini.
Melakukan ritual khusus untuk menarik uang secara ghaib. Dan juga mengelola sebuah padepokan yang kebanyakan santrinya orang-orang yang ingin menggandakan uangnya, dengan uang dari setoran para santrinya inilah padepokannya berkembang pesat. Pertanyaanya adalah kok gak dibangun sendiri dengan uang ghaibnya itu?
Sumber foto :
http://waspada.co.id/
https://m.tempo.co/